5 GENERASI BAHASA PEMROGRAMAN
Bahasa
Pemrograman Generasi I
Bahasa pemrograman generasi
pertama berorientasi pada mesin. Program disusun dengan menggunakan bahasa
mesin. Tentu saja program generasi ini sangat sulit untuk dipahami oleh orang
awam dan sangat membosankan bagi pemrogram. Pemrogram harus benar-benar menguasai
operasi komputer secara teknis. Namun bahasa generasi ini memberikan eksekusi
program yang sangat cepat. Selain itu, bahasa mesin sangat bergantung pada
mesin (machine dependent), artinya, bahasa mesin antara satu mesin dengan mesin
lainnya akan berbeda.
Bahasa
Pemrograman Generasi II
Bahasa pemrograman generasi kedua
menggunakan bahasa rakitan (assembly). Sebagai pengganti kode-kode biner,
digunakanlah kependekan dari kata-kata. Misalkan “MOV” untuk menyatakan “MOVE”
dan JNZ yang berarti “jump non-zero”. Setiap instruksi dalam bahasa rakitan
sebenarnya identik dengan satu instruksi dalam bahasa mesin. Bahasa ini sedikit
lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah
dipahami daripada bahasa mesin mengingat perintah dalam bentuk kata-kata yang
dipendekkan lebih mudah daripada mengingat deretan angka biner.
Berikut adalah contoh instruksi
yang ditulis dalam bahasa rakitan akan menjadi seperti berikut:
Tampak bahwa penggunaan notasi
seperti MOV AH, 02 jauh lebih mudah diingat atau dipahami daripada penulisan
instruksi dalam bahasa mesin: B402 atau 1011 0100 0000 0010.
Bahasa
Pemrograman Generasi III
Bahasa pemrograman generasi
ketiga menggunakan pendekatan prosedural. Sebagai bahasa prosedural, pemrogram
perlu menuliskan instruksi-instruksi yang rinci agar komputer melaksanakan
tugasnya. Program ditulis dengan menggunakan kata-kata yang biasa dipakai
manusia, seperti WRITE untuk menampilkan sesuatu di layar dan READ untuk
membaca data dari keyboard.
Bahasa generasi ketiga seringkali
disebut sebagai high level language disebabkan bahasa ini menggunakan
kata-kata yang biasa digunakan manusia. Beberapa contoh bahasa pemrograman yang
masuk dalam kategori generasi ketiga yaitu ADA, ALGOL, C, BASIC, COBOL,
FORTRAN, dan PASCAL.
Bahasa
Pemrograman Generasi IV
Bahasa pemrograman generasi
keempat dirancang untuk mengurangi waktu pemrograman dalam membuat program
sehingga diharapkan produktifitas pemrogram jadi meningkat dan program dapat
dibuat dalam waktu yang lebih singkat. Alhasil, bahasa pemrograman generasi
keempat yang dikenal dengan sebutan 4GL dapat dipakai oleh pemakai yang kurang
mengetahui hal-hal teknis tentang pemrograman tanpa bantuan pemrogram
profesional. Sebagai contoh pemrogram dapat membuat program dengan Microsoft Access
di lingkungan PC dengan mudah.
Bahasa pemrograman generasi
keempat biasa disebut sebagai high level languageatau bahasa berorientasi
pada masalah (problem oriented language) karena memungkinkan pemakai
menyelesaikan masalah dengan sedikit penulisan kode dibandingkan pada bahasa
prosedural. Bahasa pemrograman generasi keempat menggunakan pendekatan
non-prosedural. Untuk mendapatkan suatu hasil, seorang pemakai tidak perlu
memberitahukan secara detail tentang bagaimana mendapatkannya. Gambar di bawah ini
memberikan contoh yang menunjukkan perbedaan bahasa prosedural dan
non-prosedural dalam memperoleh data tentang seorang mahasiswa.
Bahasa
Pemrograman Generasi V
Bahasa pemrograman generasi
kelima merupakan kelompok bahasa-bahasa pemrograman yang ditujukan untuk
menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan adalah
disiplin dalam ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan
manusia. Berbagai aplikasi kecerdasan manusia adalah sebagai berikut:
Pemrosesan bahasa alami (natural
language processing), yakni mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan
manusia melalui bahasa manusia (Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan
sebagainya).
Pengedalian robotika dan sensor
mata.
Aplikasi sistem pakar (expert
system) yang meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa menghasilkan
nasehat atau pemikiran yang setara dengan seorang pakar.
Dengan menggunakan bahasa
generasi kelima dimungkinkan untuk melakukan perintah dengan cara percakapan
seperti berikut:
“Tampilkan semua nama mahasiswa
yang IPK-nya di atas 3,0 dan urutkan berdasarkan IP secara descending”
PROLOG dan LISP merupakan dua
contoh bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan.
Komentar
Posting Komentar